Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam Muhammadiyah pada hari ini, Rabu (28/6/2023) melaksanakan salat Idul Adha 1444 Hijriah. Sedangkan pemerintah sepakat melangsungkan salat Idul Adha 1444 Hijriah besok pada Kamis 29 Juni 2023.
Sejumlah tokoh pun melakukan salat dan merayakan Idul Adha 1444 Hijriah. Mereka pun mengucapkan selamat serta menyampaikan pesan dan harapan.
Salah satunya Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhamadiyah periode 1995-1998 Amien Rais yang juga menjadi khatib saat salat Idul Adha 2023 di area parkir mal Transmart Bojongsoang di kawasan Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Advertisement
Dalam khotbahnya, Amien Rais berpesan agar generasi muda terus menimba ilmu dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Tuntutlah ilmu setinggi mungkin sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan sunah. Di samping itu, harus bersedia berjuang sesuai dengan tugas kaum muda," kata mantan Ketua MPR RI itu, Rabu (28/6/2023).
Selain itu, Sekretaris Jenderal Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Lexyndo Hakim menyebut, perbedaan perayaan Idul Adha antara Muhammadiyah dan pemerintah patut diapresiasi.
"Pada prinsipnya kami menghargai perbedaan dan keragaman yang ada di Indonesia, termasuk perbedaan pada penentuan hari lebaran. Yang jelas PITI tetap mengikuti keputusan pemerintah melalui Kementerian Agama," ujar Lexy.
Kemudian, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan juga turut mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha kepada seluruh warga Muhammadiyah yang merayakannya hari ini. Menurut dia, perayaan Idul Adha harus dimaknai dalam konteks tasamuh (toleransi) dan ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam).
"Kalaupun ada perbedaan penetapan Idul Adha, itu adalah hal yang lumrah. Sudah sering terjadi. Tidak perlu dibesar-besarkan. Karena itu, media sosial sudah sepatutnya dipergunakan untuk merajut kohesivitas sosial," kata Zulkifli Hasan dalam keterangannya.
Berikut sederet pesan dan ucapan dari sejumlah tokoh untuk umat Islam Muhammadiyah yang merayakan Idul Adha hari ini, Rabu (28/6/2023) dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Pesan Amien Rais ke Generasi Muda
Umat Islam Muhammadiyah di kawasan Kabupaten Bandung, menggelar salat Idul Adha 2023 di area parkir mal Transmart Bojongsoang pada hari ini, Rabu (28/6/2023). Dalam kesempatan tersebut, Amien Rais didapuk menjadi khatib.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhamadiyah periode 1995-1998 itu dalam khotbahnya berpesan, agar generasi muda terus menimba ilmu dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Tuntutlah ilmu setinggi mungkin sesuai dengan tuntunan AlQur'an dan sunah. Di samping itu, harus bersedia berjuang sesuai dengan tugas kaum muda," kata mantan Ketua MPR RI itu.
Ketua Pelaksanaan Salat Id Muhammadiyah Transmart Bojongsoang Entis Sutisna mengatakan, warga dari berbagai daerah di Bandung Raya ikut melaksanakan salat Idul Adha di area belakang mal yang berdekatan dengan Perumahan Buah Batu Square.
Jemaah Muhammadiyah berdatangan ke lokasi itu sejak sekitar pukul 05.45 WIB.
"Jemaah yang hadir itu dari Bandung Raya, karena kita menyampaikan di berbagai media sosial, banyak dari kabupaten juga, dan jamaah yang biasanya akan ke Mujahidin," kata Entis.
"Salah satunya itu karena ada tokoh nasional, sehingga jemaah yang biasanya ke Mujahidin akhirnya salat di sini, termasuk saudara-saudara saya," kata dia.
Semula panitia melaporkan ke kepolisian bahwa ada sekitar 3.000 orang yang melaksanakan salat Idul Adha di area Transmart Bojongsoang. Namun, pada hari pelaksanaan warga yang hadir diperkirakan sampai 7.000an orang.
"Alhamdulillah bisa tertampung semua, walaupun kelancaran parkir kendaraan jemaah masih terkendala," ungkap Entis Sutisna.
Â
Advertisement
2. Pesan PITI Masyarakat Indonesia Saling Menghargai
Pemerintah Indonesia resmi menetapkan perayaan Idul Adha 1444 Hijriah jatuh pada Kamis 29 Juni 2023 melalu keputusan Kementerian Agama. Akan tetapi ada perbedaan pada hari raya yang identik dengan kurban ini.
Seperti yang diketahui, Muhammadiyah menetapkan hari raya Idul Adha 1444 H pada Rabu 28 Juni 2023. Keputusan Muhammadiyah sama dengan ketetapan Arab Saudi, di mana para jamaa’ah haji Indonesia dan para petinggi negeri yang berkesempatan haji juga berlebaran pada waktu yang sama.
Adapun Nahdlatul Ulama (NU) memperingati lebaran bersamaan dengan pemerintah Indonesia yakni Kamis 29 Juni 2023. Bagi Sekretaris Jenderal Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Lexyndo Hakim, perbedaan ini dapat diapresiasi.
"Pada prinsipnya kami menghargai perbedaan dan keragaman yang ada di Indonesia, termasuk perbedaan pada penentuan hari lebaran. Yang jelas PITI tetap mengikuti keputusan pemerintah melalui Kementerian Agama," ucap Lexy.
Lexy meyakini bahwa perbedaan ini berdasarkan kapasitas keilmuan masing-masing, baik dari NU maupun Muhammadiyah. Karena semua pendapat memilik tujuan yang sama, taqarruban atau mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Tak adanya keributan atau saling tuding menurut Lexy merupakan buah dari langkah pemerintah dengan menerbitkan Keputusan Bersama guna mengakomodir perbedaan yang terjadi.
"Kami melihat Keputusan Bersama menteri agama, menteri tenaga kerja, dan MENPAN-RB patut diapresiasi. Langkah ini menjadikan Indonesia memang sudah siap menghadapi setiap perbedaan dan keragaman," ujar Lexy yang juga Wakil Ketua Umum Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI PUSAT).
Dengan ini, seluruh masyarakat Indonesia dapat merayakan Hari Raya bersama dengan keluarga. Terlebih lagi, Lexy juga bersyukur atas pencabutan status pandemi menuju endemi oleh Presiden Jokowi pada minggu lalu.
"Kami juga bersyukur, Bapak Presiden Jokowi telah mencabut status faktual pandemi Covid-19 di Indonesia menjadi endemi. Ini berarti kita dapat dengan tenang berlebaran bersama keluarga, namun tetap menjaga protokol kesehatan," lanjut Lexy.
Lebih lanjut lagi Lexy mengakatan ini menjadi kado istimewa menjelang ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-78. Pencabutan status pandemi ini sejalan dengan tagline Teruslah Melaju untuk Indonesia Maju. Menurut Lexy, kemajuan tak mungkin bisa dicapai jika laju kita masih tertahan oleh pandemi.
"Ini merupakan kado istimewa ulang tahun kemerdekaan ke-78. Pencabutan status pandemi akan dapat memperlancar laju Indonesia menjadi negara maju. Begitu pula PITI sejak tahun 1961, senantiasa melaju bersama untuk Indonesia Maju," tutup Lexy.
Â
3. Ketum PAN Sebut Perbedaan Hal Lumrah, Tak Perlu Dibesarkan
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha kepada seluruh warga Muhammadiyah yang merayakannya hari ini, Rabu (28/6/2023).
Hal ini berbeda dengan keputusan pemerintah yang akan melaksanakan Hari Raya Idul Adha pada Kamis 29 Juni 2023. Menurut dia, perayaan Idul Adha harus dimaknai dalam konteks tasamuh (toleransi) dan ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam).
"Kalaupun ada perbedaan penetapan Idul Adha, itu adalah hal yang lumrah. Sudah sering terjadi. Tidak perlu dibesar-besarkan. Karena itu, media sosial sudah sepatutnya dipergunakan untuk merajut kohesivitas sosial," kata Zulkifli Hasan dalam keterangannya, Rabu (28/6/2023).
Ketum PAN ini berpendapat, perbedaan Idul Adha 1444 H banyak terjadi dan sering terjadi di Indonesia. Dia meminta agar tidak ada alasan untuk membesar-besarkan hal tersebut.
"Sejalan dengan itu, perayaan Idul Adha harus didasari atas sikap toleransi dan persaudaraan. Persaudaraan di antara sesama umat Islam sangat diperlukan dalam membangun peradaban yang lebih baik. Umat Islam Indonesia harus mampu bersaing dan berdiri sejajar dengan umat Islam negara lain," ungkap pria yang juga merupakan Menteri Perdagangan RI ini.
Pria yang kerap disapa Zulhas pun menyambut baik keputusan pemerintah yang menerima usulan Muhammadiyah untuk menetapkan hari libur bersama pada 28-30 Juni 2023.
Menurutnya, ini merupakan keputusan yang sangat baik karena semua lapisan masyarakat dapat merayakan Idul Adha 2023 menurut keyakinan dan perhitungan masing-masing.
Â
Advertisement
4. Menko PMK Berharap Tak Ada Perpecahan Antar-Umat
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy, turut hadir melangsungkan ibadah Salat Idul Adha 1444 Hijriah di PP Muhammadiyah.
Muhadjir mengatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk menjadi jemaah ketimbang menjadi khatib lantaran dia ingin lebih khusyuk mendengar ceramah.
Lebih lanjut, Muhadjir berharap tidak ada perpecahan antar umat muslim lantaran pelaksanaan ibadah antara jemaah Muhammadiyah dan pemerintah.
"Kita sudah terbiasa untuk bertoleransi dengan perbedaan dan masing-masing punya argumen, baik secara syariah dan ilmiah," kada Muhadjir.
"Sehingga tidak perlu dipertentangkan, yang penting mari terus kita pupuk tali persaudaraan, ukhuwah islamiah, ukhuwah watoniah sebagai sebangsa dan setanah air, itu yang penting," sambung dia.
Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir menyarankan agar jemaah Muhammadiyah yang menyelenggarakan Salat Idul Adha hari ini sekiranya menyembelih hewan kurban pada Kamis, 29 Juni 2023.
"Saya menyarankan untuk Salat Idul Adha hari ini supaya tidak langsung melakukan penyembelihan kurban," kata dia.
Hal ini, kata dia dimaksudkan agar ada keseragaman dengan umat muslim yang menyelenggarakan Salat Idul Adha pada hari Kamis. Muhadjir sendiri tak melaksanakan kurban di kantor lamanya.
"Jadi penyembelihan kurbannya besok bersama-sama dengan saudara-saudara kita yang melaksanakan Idul Adha besok ya, biar lebih kompak," jelas Muhadjir.
Â
5. Puan Maharani Sebut Idul Adha Momentum untuk Meningkatkan Solidaritas dan Semangat Gotong Royong
Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut Idul Adha adalah momen penuh makna di mana umah Islam di seluruh dunia mengenang dan meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim atas kesetiaannya kepada Allah.
Pada momen Idul Adha ini Puan menekankan pentingnya menjalankan nilai-nilai sosial dan menunjukkan kepedulian terhadap sesama. Salah satunya ialah dengan memberikan hewan kurban sebagai perwujudan rasa syukur dan meningkatkan iman dan takwa.
"Keikhlasan dalam berkurban merupakan wujud rasa syukur dalam meningkatkan taqwa kita kepada sang pencipta," ujar Puan seperti dikutip dari Antara, Rabu (28/6/2023).
Selain itu, kata Puan, melalui semangat Idul Adha, tingkatkan gotong royong, rasa solidaritas dan keadilan, serta memperkuat kerukunan antarumat beragama.
Puan menambahkan bahwa dalam momen berkurban muslim akan berkumpul untuk saling berbagi, saling membantu bagi yang memerlukan, dan menyumbangkan daging kurban kepada mereka yang kurang beruntung.
"Dengan status endemi, masyarakat dapat melanjutkan tradisi ini dengan penuh semangat dan kepedulian, namun tetap menjaga protokol kesehatan yang dianjurkan," ucapnya.
Puan juga mengajak masyarakat Indonesia untuk memperkuat semangat keadilan. Keadilan adalah landasan utama bagi kemajuan bangsa, tambahnya, sehingga tanpa keadilan, maka kesejahteraan masyarakat akan sulit tercapai.
"Pada Idul Adha ini, mari kita perkuat semangat keadilan di negara ini. Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk melawan segala bentuk ketidakadilan. Mari kita bahu-membahu membangun Indonesia yang adil bagi semua rakyatnya," katanya.
Terakhir, Puan berharap Idul Adha menjadi momentum penting bagi semua pihak untuk merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan dan memperkuat solidaritas serta keadilan antarsesama dalam kehidupan sehari-hari.
"Selamat Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah yang penuh berkah dan kebahagiaan," ujarnya.
Puan juga mengungkapkan rasa syukur menyusul peralihan status dari pandemi COVID-19 menjadi endemi di Indonesia menjadi berkat istimewa dalam momen perayaan Idul Adha 1444 Hijriah.
Â
Advertisement
6. Wapres Ma'ruf Amin Pesan Agar Amalkan Perintah Allah
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan keteladanan Nabi Ibrahim AS dalam Idul Adha mengandung pesan mulia tentang kepatuhannya kepada Allat SWT dan keikhlasannya untuk berkurban.
"Sepatutnya menginspirasi kita untuk menjadi Muslim yang utuh mengamalkan perintah Allah sepenuh hati demi kebaikan diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara," ujar Ma'ruf melalui video, Selasa (28/6/2023).
Ia pun mengajak umat Islam merayakan Idul Adha 1444 Hijriah dengan kesederhanaan dan penuh rasa syukur.
"Saya ucapkan selamat hari raya Idul Adha 1444 Hijriah. Mari kita rayakan Idul Adha tahun ini dalam kesederhanaan dan rasa syukur yang khidmat, seraya tetap menyalakan semangat untuk membantu sesama," kata
Ma'ruf menuturkan, Idul Adha mengajarkan tentang pentingnya menjunjung kemanusiaan dengan cara berbagi kebahagiaan.
"Nilai-nilai mulia dari Idul Adha terus relevan melintasi zaman dan patut untuk terus kita semaikan dalam kehidupan kita sehari-hari," jelas Ma'ruf.